Sabtu, 21 Mei 2011
Laika
Laika (bahasa Rusia: Лайка, secara harfiah berarti "Penyalak"; 1954 – 3 November 1957) adalah seekor anjing Rusia yang menjadi binatang pertama yang mengorbit Bumi serta makhluk hidup pertama yang tewas pada saat mengorbit. Pada masa itu, teknologi untuk mengorbit belum dikembangkan, sehingga tidak ada harapan untuk bertahan hidup. Hanya sedikit dampak penerbangan luar angkasa pada makhluk hidup yang diketahui sewaktu misi Laika dilakukan. Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia tidak akan mampu bertahan pada peluncuran maupun kondisi di luar angkasa, sehingga diadakan penerbangan untuk makhluk hidup bukan manusia sebagai awal penerbangan untuk manusia.[1] Nama aslinya adalah Kudryavka (bahasa Rusia: Кудрявка 'Si Ikal Kecil'), menjalani pelatihan dengan dua anjing lainnya, dan akhirnya dipilih sebagai penumpang pesawat ruang angkasa Soviet Sputnik II yang diluncurkan ke luar angkasa pada 3 November 1957.
Laika diyakini tewas beberapa jam setelah peluncuran akibat terlalu panasnya suhu,[2] yang kemungkinan disebabkan oleh kegagalan penopang R-7 pusat memisahkan diri dari muatan.[3] Penyebab sebenarnya dan waktu kematiannya tidak diumumkan hingga tahun 2002; bahkan sebaliknya, secara meluas dilaporkan bahwa dia meninggal karena oksigennya habis, atau, ia mengalami eutanasia sebelum kehabisan oksigen, seperti yang ditegaskan pemerintah Uni Soviet pada awalnya. Meskipun demikian, percobaan tersebut membuktikan bahwa seorang penumpang hidup dapat bertahan dalam peluncuran ke orbit, serta merasakan keadaan tanpa beban, yang membuka jalan untuk misi luar angkasa berawak dan memberikan beberapa data kepada para ilmuwan tentang bagaimana reaksi kehidupan organisme terhadap lingkungan luar angkasa.
Pada 11 April 2008, para pejabat Rusia membangun sebuah monumen kecil untuk menghormati Laika. Monumen tersebut dibangun di dekat tempat penelitian militer di Moskwa yang mempersiapkan penerbangan Laika ke ruang angkasa. Monumen itu menggambarkan sosok anjing yang berdiri di atas roket.[1][4]
putnik II
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sputnik II
Setelah sukses dalam misi Sputnik I, Nikita Khrushchev, pimpinan Soviet, menginginkan suatu pesawat luar angkasa diluncurkan pada 7 November 1957, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-40 Revolusi Bolshevik. Sebuah satelit yang lebih canggih dari sebelumnya sedang dalam pembangunan, tetapi tidak akan siap sampai bulan Desember; satelit ini kelak dinamai Sputnik 3.[5]
Agar dapat diluncurkan pada bulan November, maka mereka menyusun rancangan baru. Secara khusus Khrushchev ingin para insinyurnya mempersembahkan suatu pertunjukkan antariksa mengagumkan, sebuah misi yang akan mengulangi kejayaan Sputnik I yang menakjubkan dunia dengan kecakapan Uni Soviet. Para perancang menetapkan suatu penerbangan ke orbit Bumi dengan seekor anjing. Insinyur roket Soviet telah lama merencanakan pengorbitan anjing sebelum mencoba penerbangan untuk manusia; sejak 1951, mereka telah mengandangkan 12 anjing ke ruang angkasa bawah orbit dengan penerbangan balistik, bekerja secara bertahap menuju misi pengorbitan mungkin hanya beberapa waktu saja pada tahun 1958. Untuk memenuhi tuntutan Khrushchev, pengorbitan anjing akan dipercepat untuk peluncuran di bulan November.[6]
Menurut sumber-sumber dari Rusia, keputusan resmi untuk meluncurkan Sputnik II direncanakan pada tanggal 10 atau 12, sehingga hanya terdapat waktu empat minggu bagi para pekerja untuk merancang dan membangun pesawat ruang angkasa.[7] Oleh karena itu, Sputnik II adalah suatu pekerjaan yang dibuat dengan terburu-buru, dengan sebagian besar bagian-bagian pesawat ruang angkasa dirakit dari sketsa kasar. Selain dari misi utama mengirimkan penumpang hidup ke luar angkasa, Sputnik II juga berisi instrumentasi untuk mengukur radiasi matahari dan sinar kosmik.[5]
Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan yang terdiri dari sebuah generator oksigen dan perangkat untuk menghindari keracunan oksigen serta untuk menyerap karbon dioksida. Sebuah kipas yang dirancang untuk diaktifkan setiap kali suhu kabin melebihi 15 °C (59 °F), ditambahkan untuk menjaga suhu si anjing. Stok makanan dalam bentuk agar-agar diberikan untuk penerbangan tujuh hari, dan anjing itu dilengkapi dengan kantong untuk mengumpulkan sampah. Sebuah pengikat dirancang untuk dipasang untuk anjing, dan terdapat rantai untuk membatasi gerakannya untuk berdiri, duduk, atau berbaring, dan tidak ada ruang untuk berbalik ke kabin. Sebuah elektrokardiogram memantau denyut jantungnya, sementara instrumentasi lainnya mengawasi tingkat respirasi, tekanan arteri maksimum, dan gerakan anjing itu.[2][8]
Label:
Figure
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar